Jumat, 14 Maret 2014

Ayo Konseling!

Terkejut lagi kita sebagai warga negara indonesia mengenai berita kasus pembunuhan yang marak terjadi di awal-awal tahun ini. Salah satu fenomena yang terkenal seantero indonesia ini adalah kasus pembunuhan ade sara oleh mantan kekasihnya serta pasangannya. Tak di duga, pembunuhan ini di latarbelakangi hal sepele yaitu cemburu dan sakit hati.

Apakah itu sebuah alasan yang masuk akal atau di maknai sebagai dendam yang di lebih-lebih oleh ke dua pelaku itu? Atau kah itu sebagai penyakit kejiwaan dari sang pelaku?. Sudah tentu melakukan pembunuhan itu adalah hal yang melanggar norma-norma manusia modern. Tetapi, kenapa hal itu bisa terjadi? Karena itulah psikolog di butuhkan. Konseling merupakan cara yang tepat bagi individu yang memiliki permasalahan dalam hidup. Konseling memberikan individu keleluasaan dalam mengeluarkan segala tekanan yang di miliki setiap individu.

Menurut Talbert (1959)Konseling adalah hubungan pribadi yang dilakukan secara tatap muka antara dua orang dalam mana konselor melalui hubungan itu dengan kemampuan-kemampuan khusus yang dimilikinya, menyediakan situasi belajar. Dalam hal ini konseli dibantu untuk memahami diri sendiri, keadaannya sekarang, dan kemungkinan keadaannya masa depan yang dapat ia ciptakan dengan menggunakan potensi yang dimilikinya, demi untuk kesejahteraan pribadi maupun masyarakat. Lebih lanjut konseli dapat belajar bagaimana memecahkan masalah-masalah dan menemukan kebutuhan-kebutuhan yang akan datang dan
menurut Schertzer dan Stone (1980)Konseling adalah upaya membantu individu melalui proses interaksi yang bersifat pribadi antara konselor dan konseli agar konseli mampu memahami diri dan lingkungannya, mampu membuat keputusan dan menentukan tujuan berdasarkan nilai yang diyakininya sehingga konseli merasa bahagia dan efektif perilakunya.
Nah, dari situ kita mengerti bahwasanya segala permasalahan yang dimiliki setiap manusia tak di pungkiri dapat di pendam dalam diri, yang sewaktu-waktu dapat di lepas dan mengakibatkan hal yang mungkin kita tidak duga dapat terjadi. Seperti kasus pembunuhan ade sara, pelaku diketahui mengalami obsesif kompulsif terhadap korban sehingga apapun yang di lakukan korban selalu di identikan ke hal negatif yang memunculkan kecemburuan. Maka dari itu, penting bagi individu untuk mawas diri dan menjaga diri dengan berprasangka positif, tak luput juga kenali gejala-gejala yang memungkinkan diri kita sendiri mengarah pada suatu hal yang negatif. Sebagai tindak lanjut dari gejala itu, konsultasikan permasalahan kita ke konselor agar kita dapat mengubahnya ke arah yang positif. Dengan begitu, "sampah-sampah" yang membebani pikiran kita dapat di "recycle" menjadi sesuatu yang bermanfaat. Itu lah kenapa psikolog/konselor ada di kehidupan ini. Mereka di butuhkan untuk mengupgrade diri kita layaknya teknologi yang semakin cepat berkembang. Mereka ada karena dunia ini membutuhkannya.
Salam.^_^

Mengenal Psikologi

Psikologi? Akhir-akhir ini kata tersebut menjadi familiar di telinga masyrakat indonesia. Entah dari media televisi, seminar, pertunjukan, atau dimanapun, psikologi menjadi ilmu yang mulai di kenali masyarakat khususnya indonesia dewasa ini. Hipnotis, relaksasi, atau apapun yang berkaitan dengan 'ketidaksadaran' merupakan segelintir ilmu dari kajian psikologi sebenarnya.

Menurut pengertian singkatnya Psikologi adalah sebuah bidang ilmu pengetahuan dan ilmu terapan yang mempelajari mengenai perilaku dan fungsi mental manusia secara ilmiah. Yah, psikologi adalah ilmu yang berkaitan langsung dengan kehidupan kita. Dalam ranah hukum, organisasi industri, sekolah, politik, dan keseharian kita semua ada psikologinya. Sebagai contoh dalam organisasi industri, sangat di butuhkan psikolog untuk menyeleksi karyawan yang akan di rekrut oleh perusahaan. Tentunya perusahaan menginginkan karyawan yang berkompeten dalam pekerjaannya, karena itu psikolog bekerja untuk menjaring mana karyawan yang patut untuk di rekrut. Masih banyak lagi contoh yang dapat kita ambil dari keseharian kita yang berkaitan dengan psikologi.

Berbicara mengenai asal mula psikologi, psikologi adalah ilmu yang tidak berdiri sendiri dari satu ilmu yang pasti. Psikologi berkembang dari berbagai perspektif ilmu lainnya. Akar dari psikologi modern dapat ditelusuri dari abad kelima dan keempat sebelum masehi. Para ahli filsafat yunani yang terkanal seperti, Sokrates, Plato, dan aristoteles mengajukan suatu pertanyaan dasar tentang kehidupan mental. Sebagai mana contoh; "Apakah orang merasakan realita secara benar? Apakah kesadaran itu? Apakah orang mampu memilih secara bebas?" Pertanyaan-pertanyaan tersebut berhadapan langsung dengan sifat proses pikiran dan mental, yang ini merupakan prakursor untuk perpektif kognitif dalam psikologi. Perspektif biologi juga merupakan peranan penting dalam terbentuknya ilmu psikologi ini. Hipokrates, biasa dikenal sebagai bapak ilmu kedokteran mengembangkannya melalui fisiologis(cabang biologi yang mempelajari fungsi normal makluk hidup dan bagian-bagian tubuhnya) dengan melakukan banyak observasi penting tentang bagaimana otak mengendalikan berbagai organ tubuh yang merupakan titik awal pendekatan modern terhadap fisiologi dan perspektif biologis dalam psikologi. Di masa menjelang abad 20, barulah psikologi ilmiah dilahirkan. Gagasan mendasarnya bahwa pikiran dan perilaku dapat menjadi subjek analisis ilmiah. Artinya, dengan secara sistematis mem-variasikan situasi yang di presentasikan pada manusia, pikiran dan perilaku mereka dapat di analisis menjadi komponen-komponen yang lebih besar. Jadi, kelahiran psikologi melibatkan percampuran pertanyaan filosofi dan metode fisiologi, namun pendekatan tersebut cukup berbeda satu sama lainnya dan muncul sebagai perspektif kognitif dan perspektif biologis dari psikologi saat ini.
*cont'd